Bijaksana dalam Memilih Jalan Hidup


Bijaksana dalam Memilih Jalan Hidup

foto by : jalan2kejepang.com


“Kau harus mendayung perahumu sendiri” begitulah peribahasa Amerika berkata..

Berikut ini merupakan tulisan yang saya buatkan resumenya dari salah satu sub bab buku favorit saya, “Satu Tiket ke Surga” karya Zabrina A Bakar, yang saya tuang kembali dengan gaya bahasa sendiri.

Jika aku berkenalan dengan seseorang ( yaitu diriku sendiri ) yang memiliki karakteristik, tingkah laku, dan sikap seperti ini, bersediakah aku menikahinya ?
Bersediakah aku berteman denganku ?
Bersediakah aku mempercayaiku ?
Maukah aku mencintaiku ?
Maukah aku menjadi ataskanku ?
Bersediakah aku punya anak seperti aku ?

................... baik saya akan sederhanakan bahasanya .

Bersediakah aku menerima diriku sebagai teman ?
Maukah aku mempercayai orang seperti diriku ?
Maukah aku mencintai orang yang sama persis seperti diriku ?
Inginkah aku bekerja dengan orang seperti aku ?

................. APA JAWABANNYA ?

Yap. Semua pertanyaan ini hanya satu jawabannya, dan kita harus memikirkannya sendiri. Tidak ada contekan yang tersedia, kunci jawabannya ada pada diri kita pribadi.

Sebagaimana Allah SWT telah mengajari kita pentingnya bertanggung jawab atas segala tindakan kita sendiri dalam qur’an surat Al-Muddatsir ayat 37 dan 38, yang artinya : “Bagi siapa diantara kamu yang hendak mendahului atau tinggal dibelakang saja, setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya”

............ LALU apa yang harus kita lakukan ?

BERUBAH !

Ingat, suatu hari kelak nama kita dipanggil didepan seluruh umat manusia. Semuanya. Mulai dari Adam a.s sampai manusia terakhir. Semuanya tertuju pada kita. Lalu, seluruh kesalahan kita dibeberkan dan ditunjukkan ke semua orang.

Memalukan bukan ?
Maka kita harus menghindarinya dengan cara BERUBAH dan MENGUBAH SEMUA YANG TIDAK BAIK DALAM DIRI KITA. Sedikit Demi Sedikit !

Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa diantara kalian, melihat suatu kemungkaran, hendaklah ia membetulkan dengan tangannya. Dan jika ia tidak punya cukup kekuatan, hendaklah ia membetulkannya dengan lidah. Dan apabila ia tidak mampu juga, hendaklah menentang kemungkaran itu dengan hatinya. Dan itulah selemah-emahnya iman.” [H.R Muslim]
Seringkali kita mengandalkan hadist ini untuk orang lain. Padahal hadist ini  seharusnya berlaku untuk diri sendiri. Ya, hadist ini berlaku untuk diri sendiri !

Mari wahai diri, berdamailah untuk mengubah semua yang tidak baik dalam diri ini, dengan mengubah segala tindakan menjadi perilaku yang baru, konsisten dengan yang Allah inginkan J

Sebagaimana firman Allah SWT : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nikmat yang telah dilimpahkan Nya pada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah keadaanya sendiri. Dan Allah maha mendengar, maha mengetahui.” [ q.s. Al-Anfal : 53 ]

Jika kita benar-benar bertaubat kepadaNya. Ia, Allah akan sesuai dengan janjinya. Yaitu memberikan kita suatu kejayaan. “Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang beriman. Supaya kamu BERJAYA” [q.s. An-Nur : 31]


#silahkan tinggalkan jejak, terimakasih :-) 

Komentar

Posting Komentar