Marhaban Yaa Ramadhan




“Ramadhan” kedatangannya harus kita sambut dengan ucapan “Marhaban yaa Ramadhan”
Marhaban memiliki arti luas atau lapang. Itu berarti hati, jiwa, dada seorang muslim akan diluaskan dan dilapangkan agar ramadhan masuk ke dalam jiwanya dengan leluasa.
Setidaknya ada empat bentuk pengendalian diri dari pembinaan ibadah ramadhan, yaitu :
1)        Mengendalikan Lisan dari ucapan yang tidak dibenarkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya
Momentum bulan suci ramadhan ini bertujuan untuk mendidik ke arah peningkatan kualitas keimanan. Maka ukuran keberhasilan puasa kita bukan terletak pada berat badan yang turun, tapi dengan bisakah kita mengendalikan lisan dari ucapan yang tidak benar. Rasulullah saw bersabda :
Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan beramal dengannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan bahwa ia hanya meninggalkan makanan dan minumannya.” [ HR. Ahmad, Bukhari, Abu Daud, Trimidzi dan Ibnu Maah].
Dalam kacamata iman, seorang muslim lebih baik diam saja daripada harus melontarkan ucapan yang tidak baik dibenarkan, ini pula yang oleh masyarakat kita sebut dengan “diam itu emas”, Rasulullah saw bersabda :
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam” [HR Bukhari dan Muslim].
2)      Mengendalikan Nafsu Seksual
Allah membolehkan tiap-tiap manusia untuk melampiaskan keinginan seksualnya itu, hanya saja itu dibenarkan pada pasangan yang sah yaitu suami isteri.
Allah SWT melarang adanya hubungan seksual bagi suami isteri pada siang hari dibulan Ramadhan.
Suami isteri yang halal saja dilarang, apalagi yang bukan ! karena zina merupakan sesuatu yang sangat nista. “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan keburukan” [Q.s Al-Isra : 32]
3)      Mengendalikan nafsu makan dan minum
Makan dan minum merupakan suatu kebutuhan. Lalu bagaimana cara mengendalikan kebutuhan tersebut di bulan Ramadhan ?
Yaitu dengan cara mengkonsumsi yang halal, baik dari sisi jenisnya dan cara mendapatkanya.
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah izinkan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadanya.” [q.s. Al Maidah : 88]
Seorang muslim jangan sampai makan dan minum secara berlebihan melebihi takaran. Dan melalui ibadah puasa ini kita seharusnya mengendalikan diri. Bukannya saat berbuka, kita memindahkan segala jenis makanan dan minuman yang ada di meja ke dalam perut tanpa kendali.
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah swttidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” [q.s. Al A’raf : 31]
4)      Mengendalikan Emosi
Jika kamu sedang berpuasa, maka janganlah berkata keji, jangan ribut (marah) dan jika ada seorang memaki atau mengajak berkelahi, hendaklah diberi tahu : “saya berpuasa”. [HR Buhkari dan Muslim]
Ingatlah kisah Ali bin Abi Thalib, ketika ia sedang berperang satu lawan satu dengan orang kafir, musuhnya itu sudah jatuh tak berdaya. Namun ketika Ali hendak membunuhnya justru orang itu meludahi wajah Ali yang sebenarnya membuat Ali semakin marah. Akan tetapi Ali tidak jadi membunuh, bukan tidak mampu membunuh, melainkan ia sangat khawatir bila membunuh bukan karena Allah tapi karena amarahnya.

Komentar